Arus Listrik


  1. Kuat Arus Listrik
  2. Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kuat arus listrik adalah ukuran jumlah muatan listrik yang melewati titik mana pun per satuan waktu. Makin kuat suatu arus listrik, maka makin banyak muatan listrik yang mengalir dalam satuan waktunya. Kuat arus adalah besaran fisika yang memiliki satuan ampere (A) yang diambil dari nama seorang pendiri ilmi elektrodinamika bernama Andre Marie Ampere.

  3. Beda Potensial (Tegangan)
  4. Untuk memindahkan sejumlah muatan listrik dari sebuah titik ke titik lainnya dalam sebuah penghantar atau dalam rangkaian listrik diperlukan sejumlah energi. Energi yang dimiliki oleh muatan listrik tersebut disebut dengan energi potensial listrik. Perbedaan energi potensial antara kutub negatif dan kutub positif disebut dengan Beda Potensial. Beda potensial lebih populer disebut dengan tegangan atau voltase.

  5. Hambatan (Resistansi) beserta Hukum Ohm
  6. Resistansi adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah aliran arus listrik. Resistansi Listrik yang biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan Hambatan Listrik ini diartikan sebagai penghambat aliran elektron dalam konduktor. Satuan atau hukumnya adalah Ohm. Nama dari hukum tersebut diambil dari seorang ahli fisika dan juga matematika asal Jerman bernama Georg Simon Ohm. Ohm menemukan hubungan yang matematis antara kuat arus listrik dan beda potensial, yang pada akhirnya dikenal dengan nama Hukum Ohm.

    Sumber: kompas.com

Keterangan :

  • R = Hambatan (Ohm)
  • V = Beda Potensial (V)
  • I = Kuat Arus (A)

Rangkaian Listrik


  1. Rangkaian Seri
  2. Rangkaian seri adalah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke sumber listrik melalui satu rangkaian. Rangkaian ini mendapatkan input dari output komponen yang lainnya. Susunan rangkaian seri menyebabkan rangkaian ini bisa menghemat listrik yang digunakan karena semuanya menggunakan sumber daya listrik yang sama. Namun, rangkaian ini juga memiliki kelemahan, yaitu jika salah satu komponen rusak atau dicabut, maka seluruh komponen tidak akan berfungsi. Misalnya, dua bohlam lampu yang terhubung menggunakan rangkaian seri. Jika salah satu lampu dicabut, maka rangkaian tidak akan menyala.

  3. Rangkaian Paralel
  4. Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian untuk mengalirkan arus. Keunggulan rangkaian ini adalah masing-masing rangkaian bisa dihubungkan dan diputuskan tanpa mempengaruhi yang lain. Selain itu, arus yang dihasilkan juga lebih besar karena tidak berbagi beban listrik dengan yang lain. Walaupun memiliki keunggulan dibandingkan rangkaian seri, rangkaian paralel juga memiliki kelemahan. Rangkaian ini membutuhkan lebih banyak kabel untuk menghubungkan beban listrik, sehingga biayanya pun lebih besar. Daya listrik yang digunakan juga lebih besar dibandingkan rangkaian seri.

    Sumber: kompas.com

Keterangan Rumus Seri:

  • Rtot = Hambatan Total (Ohm)
  • Rn = Hambatan ke-n (Ohm)

Keterangan Rumus Paralel:

  • Rp = Hambatan Total (Ohm)
  • Rn = Hambatan ke-n (Ohm)

About Us


PhysicsLab Merupakan platfrom belajar online yang mengadopsi sistem laboratorium fisika yang memiliki tujuan memudahkan pemahaman siswa dalam memahami suatu konsep fisika.